Tugas Abi Oan

Rokok

Jumlah penduduk Indonesia beserta pertumbuhannya dapat dilihat pada grafik berikut.
 
(maaf kalau grafiknya kurang sempurna alias ada sedikit kesalahan, namanya juga manusia hehehe)

Jumlah penduduk Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat. Bahkan pada saat sekarang ini, diperkirakan jumlahnya naik menjadi lebih kurang 241 juta jiwa. Memang, hal ini cukup fantastis, mengingat Indonesia menempati urutan keempat penduduk terbanyak di dunia setelah Cina, India, dan Amerika Serikat. Jika laju ertimbuhan penduduk tidak segera ditekan, maka pertumbhan penduduk tidak akan bisa terkendali, atau istilah populernya "ledakan penduduk". Untuk itu, pemerintah telah memberlakukan program KB atau Keluarga Berencana.

Mengenai rokok, Indonesia menempati urutan ketiga perokok terbanyak setelah Cina dan India (kalau data ini salah harap diberi tahu yang benarnya. Semoga maklum). 

Menurut Dr H Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, kebanyakan perokok adalah penduduk yang tingkat pendidikannya rendah, ekonominya rendah, bekerja sebagai pekerja informal dan tinggal di pedesaan.

Ia juga menjelaskan, telah terjadinya peningkatan usia pertama kali merokok (kebanyakan pada usia remaja). Pada tahun 1995 jumlahnya hanya 0,3%, namun tahun 2007 jumlahnya meningkat sebanyak 2% dan tahun 2010 diperkirakan jumlahnya 2,3%. 

Ada beberapa penyebab meningkatnya jumlah remaja yang merokok. Di antaranya, karena pengaruh media massa, ajakan dari teman-temannya, dan alasan-alasan lainnya. Karena itu, wajar jika media massa berkontribusi besar terhadap hal ini. Keadaan ini tentu saja sungguh memprihatinkan. Anak-anak lain sedang mengenyam pendidikan, ia malah asyik merokok. Kalau sudah begini apa kata dunia??

Merrka tidak tahu bahaya rokok yang akan menimpa dirinya. Pertama, kondisi kesehatannya tentu sudah pasti terganggu. Kedua, asap rokok yang timbul sudah bisa dipastikan mengganggu orang lain yang berada di dekatnya. Ini juga akan mencemari udara yang kita hirup setiap hari. Bisa jadi, oksigen yang kita perlukan sidah tercemar oleh hal tersebut. 

Karena itu, rokok dapat mengantarkan seseorang ke rumah sakit atau yang lebih parah lagi, ke "alam baka". Karena itu, hindari asap rokok. Banyak iklan yang mengatakan, "Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi dan gangguan kehamilan dan janin." Anda tentunya sudah pernah melihat hal semacam ini tidak? Kalau sudah, bagus. Bulatkan tekad Anda untuk tidak merokok. Remaja berprestasi OK! Remaja perokok TIDAK OK!

Ada ayam lagi berkokok
Suarainya merdu sekali
Jauhi asap rokok
Ingat hidup cuma sekali (NOTE: maksudnya hidup di dunia ini, BUKAN hidup saja)

 Jalan-jalan ke Kalimantan
 Singgah sebentar di Surabaya
 Rokok dapat mengganggu kesehatan
 Maka jangan Anda memulainya

 Si Budi sedang melamun
 Teringat akan kekasih hatinya
 Asap rokok menjadi racun
 Oleh karena itu jangan mencobanya

Ada anak namanya Doni
Sedang jalan-jalan bersama Tono
Jauhi rokok sejak dini
Prestasi YES, rokok NO

Terima kasih. Semoga bermanfaat bagi Anda (dan saya sendiri tentunya).


ESD atau EfSD (Education for Sustainable Development)
Berbagai teori dan pendekatan pendidikan telah dirumuskan oleh pakar pendidikan dunia, beberapa sudah menjadi deklarasi dunia seperti yang telah diprakarsai oleh PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa), salah satunya adalah konsep pendidikan untuk pengembangan berkelanjutan (Education for Sustainable Development - EfSD). Konsep EfSD  telah lama dikemukakan di dunia Internasional (UNESCO) akan tetapi di Indonesia secara implisit belum dituangkan dalam pendidikan nasional, meskipun secara parsial  terdapat dalam pendidikan lingkungan hidup, ekonomi dan sosial. 
Ide tentang EfSD pertama kali dicetuskan oleh Prof. Dr. Hans J. A. Van Ginkel, mantan rektor United Nations (UN) University dan Staf Ahli Sekjen UN. EfSD lahir dilatarbelakangi kondisi dunia kontemporer yang menghadapi persoalan makin kompleks dan mengarah pada situasi chaos. Hal ini terlihat dari makin meningkatnya pertumbuhan populasi dunia melebihi kapasitas produktivitas natural bumi. Semakin cepatnya perkembangan komunikasi dan transportasi, melahirkan sejumlah masalah besar dalam hal globalisasi, perdagangan, lingkungan, pembangunan, dan kemiskinan. Melalui EfSD diharapkan terbangun kapasitas komunitas atau bangsa yang mampu membangun, mengembangkan, dan mengimplementasikan rencana kegiatan yang mengarah kepada sustainable development.
Konsep sustainable development adalah pola pemanfaatan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan tetap memelihara lingkungan, sehingga kebutuhan itu bukan hanya terpenuhi hari ini tetapi juga untuk generasi mendatang ”Sustainable development as development that meets the needs of the present without compromising the ability of future generations to meet their own needs”. Pembangunan/pengembangan berkelanjutan adalah pembangunan/pengembangan yang mampu memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. EfSD adalah pendidikan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan, yaitu pendidikan yang memberi kesadaran dan kemampuan kepada semua orang terutama generasi mendatang untuk berkontribusi lebih baik bagi pengembangan berkelanjutan pada masa sekarang dan yang akan datang.
EfSD menekankan pada 3 pilar yaitu ekonomi, ekologi atau lingkungan, dan sosial.  Ketiga aspek tersebut saling beririsan, tidak terpisah-pisah. Contohnya kesehatan dan kesejahteraan masyarakat tergantung pada  lingkungan yang bersih sebagai tempat untuk memenuhi kebutuhan mereka seperti mendapatkan makanan dan sumber daya, air bersih, dan udara bersih. Berkelanjutan  berarti berpikir  tentang masa mendatang, di mana lingkungan, masyarakat dan ekonomi menjadi pertimbangan sehingga diperoleh keseimbangan dalam pengembangan dan upaya meningkatkan kualitas hidup.
Fungsi dan manfat EfSD; pertama, terbangun kapasitas komunitas/bangsa yang mampu membangun, mengembangkan, dan mengimplementasikan rencana kegiatan yang mengarah kepada sustainable development, yaitu kegiatan yang mendukung pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan dengan mempertimbangkan ekosistem. Kedua, mendidik manusia agar sadar tentang individual responsibility yang harus dikontribusikan, menghormati hak-hak orang lain, alam dan diversitas, dapat menentukan pilihan/keputusan yang bertanggungjawab, dan mampu mengartikulasikan semua itu dalam tindakan nyata. Ketiga, menumbuhkan komitmen untuk berkontribusi dalam mewujudkan kehidupan yang lebih baik, dunia yang lebih aman dan nyaman, baik sekarang maupun di masa mendatang.

EfSD mencakup konservasi dan preservasi tentang lingkungan dan hubungan sosial antarmanusia dan keberlangsungan manusia. Pendidikan non formal berperan mendidik manusia untuk menjadi manusia yang bertanggung jawab terhadap dirinya dan lingkungannya.”  Banyak masalah yang perlu dipikirkan, seperti penebangan hutan untuk kepentingan segelintir manusia, pertambangan liar, rendahnya tingkat pendidikan masyarakat di daerah terpencil dan banyaknya warga yang tidak mempunyai keterampilan akan membuat peluang mengimplementasikan pendidikan untuk pengembangan yang berkelanjutan semakin kecil.  Akibatnya keterikatan kita terhadap energi semakin tinggi. Oleh sebab itu  tidak ada alternatif lain, tenaga kerja kita harus terdidik karena itu merupakan kunci peningkatan ekonomi berbasis pengembangan berkelanjutan. Masyarakat yang tingkat pendidikannya lebih tinggi akan lebih banyak terlibat dalam pengambilan keputusan. Mereka akan mampu membaca data yang dilaporkan oleh masyarakat. Kualitas hidup, pendidikan juga sebagai upaya utama untuk meningkatkan kualitas hidup. 

Dan inilah presentasi saya.... (buka tirai.... tepuk tangan!!!!)












 Referensi
·         http://www.unep.net/ United Nations Environment Network, UNEP.
·         http://www.sustainabilitystreet.org.au/Sustainability Street:
·         http://www.esdtoolkit.org/ Education for Sustainable Development Toolkit.
·         http://www.nssd.net/: National Strategies for Sustainable Development.
·         www.unesco.org/education/desd: Education for Sustainable Development, UNESCO.
·         www.unescobkk.org/esd: ESD Asia-Pacific, UNESCO Bangkok.
·         www.undp.org/fssd: Frameworks and Strategies for Sustainable Development
·         www.ias.unu.edu/research/educationsd.cfm: Institute of Advanced Studies, UNU
·         http://www.360ways.org/ 360 Ways Sustainable Development Voyage
·         www.paris21.org/betterworld/home.htm: A Better World for All:
·         www.un.org/esa/sustdev/agenda21.htm: Agenda 21
·         www.comminit.com/ma2004/sld-9999.html: Communication for Sustainable Development
·         www.worldbank.org/depweb: DEPweb Explore Sustainable Development.
·         http://www.sdnp.undp.org/ Sustainable Development Networking Programme.
·         www.unesco.org/education/tlsf/index.htm: Teaching and Learning for a Sustainable Future.
·         http://www.atkisson.com/ Atkisson Sustainability Consulting.
·         http://www.azam.org.my/AZAM development communication NGO, Sarawak
·          Makalah, Prof. Dr. Retno S. Sudibyo, M.Sc.,Apt., Wakil Rektor Senior Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada,
·         www.jugaguru.com: Pedoman EfSD melalui P4TK
·         www.infokursus.net.: EfSD Desa Vokasi (paparan di Menado