Senin, 28 November 2011

Tafsir Mars PLH

TAFSIR MARS PLH SMAN 8 PEKANBARU
Karya Drs. Oan Hasanuddin RO, AKP, MA
Aransemen oleh F. Ilham


Tuhan ciptakan alam nan indah
Manusia penerima amanah
Wahana karya bernilai ibadah
Ambil manfaat jangan serakah

Penjelasan: Allah swt. (Tuhan Yang Maha Esa) telah menciptakan alam semesta yang didesain sedemikian rupa sehingga alam ini begitu indah, nyaman dan aman untuk dihuni. Ia juga menciptakan manusia, makhluk yang diberi kepercayaan oleh-Nya sebagai penerima amanah. Manusia wajib menjaga kelestarian alam ini, agar jangan dicap oleh-Nya sebagai "manusia serakah", karena alam ini adalah wahana (surganya) karya-karya nyata yang kaya akan nilai-nilai ibadah apabila dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Karya agung-Nya teramat luhur
Semua makhluk hidup makmur
Amal berkah tumbuh subur
Jagat raya sujud syukur

Penjelasan:
Seluruh isi alam ini yang diciptakan oleh Allah swt. adalah karya-Nya yang sangat bagus (luhur = tinggi, bagus). Semua makhluk pun akan menjalani hidup ini dengan makmur. Dengan demikian, kita wajib bersyukur kepada-Nya. Amal-amal baik yang kita kerjakan akan membawa keberkahan tersendiri, yang akan terus bertambah setiap harinya. Misalnya, petani yang menghasilkan beras, nelayan yang menangkap ikan dll.Jadi, jangan lupa bersyukur, ya...

Buma Buha Mata buka mata buka hati
Memelihara alam titipan Allah
Jagalah mata jagalah hati, ayunkan tangan langkahkan kaki
Memelihara alam titipan Illahi, cermin insan khalifah fil ardhi

Kita wajib memelihara alam ini, karena ini adalah titipan Allah yang wajib dipergunakan (lebih tepatnya diolah menjadi sumber daya yang berkualitas) sebaik-baiknya. Selain itu, kita juga harus bergotong royong dalam hal seperti di atas. Menurut QS. Al Baqarah:30, manusia adalah pemimpin di muka bumi (khalifah fil ardhi). Selain itu, manusia juga diminta pertanggungjawabannya terhadap apa yang dipimpinnya. Jadi, peliharalah dengan sebaik-baiknya, dan jangan mendustakan nikmat Allah.

Catatan: 
1. 2 lirik pertama di atas diulang sebanyak 2 kali, sehingga penulis menuliskan sekali saja untuk menghenat waktu dan tempat.
2. Untuk menghemat waktu dan tempat, penulis hanya menuliskan bait di atas sekali saja (karena bait di atas juga dinyanyikan setelah bait berikut ini).
Karena ulah tangan manusia
Darat dan laut rusak binasa
Warisan anak cucu tak tersisa
Bencana alam di mana-mana

Penjelasan:
Jika kita merusak lingkungan, berarti kita telah mendustakan nikmat Allah (sesuai dengan firman Allah dalam surat Ar Rahman yang artinya: "Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?"). Tentunya, yang paling menderita adalah anak cucu kita, generasi penerus bangsa. Ulah tangam-tangan yang tidak bertanggung jawab inilah yang menyebabkan terjadinya bencana alam di mana-mana, seperti longsor, banjir, tsunami, dan lain-lain. Hasilnya: darat dan laut rusak binasa. Tindakan ini sangat dibenci Allah. Jadi, pikirkanlah hal yang akan dilakukan secara matang. Ingat, masa anak cucu kita adalah taruhannya (menentukan nasib alam ini).


Jiwa siswa SMA 8 dan Pendidikan Lingkungan Hidup
Ecological Youth Environmental Source
Siswa peduli lingkungan hidup
Cermin insan khalifah fil ardhi
Huu.... fil ardhi

Penjelasan:
Dari latar belakang itulah SMAN 8 Pekanbaru membuat pelajaran (atau kurikulum) tentang Pendidikan Lingkungan Hidup. Di sililah, siswa-siswa akan dibina untuk menjadi orang yang peduli lingkungan (salah satunya kami, hehehe). Selain itu, sekolah ini juga memiliki kegiatan ekstrakurikuler EYES (kepanjangannya lihat lirik ke-2 dari penggalan di atas). Ekskul ini berkecimpung di bidang lingkungan hidup. Sebenarnya, ada satu lagi ekskul lingkungan, yaitu Kepalh (Kelompok Pecinta Alam dan Lingkungan Hidup), namun ekskul EYES-lah yang tetap (dan paling) eksis di bidang lingkungan hingga sekarang. Diharapkan dengan adanya hal-hal di atas, siswa-siswa akan tergerak hatinya untuk peduli lingkungan (dan menjadi patriot penyelamat bumi [amin]). Semoga bermanfaat untuk kalian yang membaca blog ini  (terutama kami). Amin.

Senin, 14 November 2011

Rancangan Solusi Masalah Lingkungan

Di dunia ini, kita tidak bisa terlepas dari yang namanya masalah lingkungan. Masalah ini akan selalu muncul di hadapan kita. Paling tidak, ada 4 hal yang dapat dianalisis/diambil solusinya dari hal ini:
1. Preventif (mencegah peristiwa yang tidak diinginkan terjadi),
2. Kuratif (mengatasi masalah yang sudah terjadi),
3. Rehabilitatif (perbaikan akibat suatu masalah), dan
4. Promotif (hal yang sudah bagus yang perlu ditingkatkan lagi).
Tanpa berbicara panjang-lebar, inilah masalah yang saya angkat (buka tirai..... tepuk tangan!!!!)

Masalah: Kebakaran Hutan di Riau

Artikelnya:



Kebakaran Hutan di Riau, Menhut Salahkan Petani
PEKANBARU- Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan menegaskan kebakaran hutan yang menimbulkan kabut asap, khususnya di Riau, disebabkan aktivitas petani yang sengaja membakar lahan mereka.
“Sejauh ini berdasarkan survei, bahwa kebakaran banyak ditemukan di lahan pertanian,” ungkap Zulkifli Hasan di Pekanbaru, Jumat (22/7/2011).
Untuk itu, peran pemerintah daerah mulai lurah sampai gubernur sangat diharapkan untuk menyosialisasikan bahwa tradisi membakar lahan adalah salah dan harus diubah.
“Selama ini jika petani membuka lahan kebanyakan dibakar, apalagi saat kemarau. Ini kan jadi panjang urusanya karena sulit dipadamkan,” imbuh Zulkifli.
Dampak dari kabut asap, lanjut Zulkifli, Pemerintah Indonesia malu karena diangggap tidak bisa mengendalikan kabakaran hutan dan lahan. Pasalnya asap juga menyebarang ke negara tetangga.
“Ya kita malu kepada negara tetangga mengenai kabut asap ini. Untuk itu ke depannya sosialiasi kepada masyarakat perlu ditingkatkan. Inilah langkah sekaligus solusi kita. Jadi ke depannya, tidak ada lagi petani membuka lahan dengan cara dibakar,” pungkasnya.
Zulkifli mengungkapkan pihaknya juga akan berkoordinasi dengan dengan Kementerian Pertanian, karena kebakaran juga banyak terjadi di perkebunan kelapa sawit.

Silakan lihat artikelnya di http://news.okezone.com/read/2011/07/22/340/482877/kebakaran-hutan-di-riau-menhut-salahkan-petani.

Oke, berikut adalah analisis saya mengenai solusi untuk masalah ini:
Preventif: tidak membakar hutan
Kuratif: memadamkan api yang sudah berkobar di suatu tempat yang memiliki hutan
Rehabilitasi: menanam kembali hutan (atau lebih tepatnya pohon)
Promotif: menambah jumlah pohon yang ada, menyiramnya dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai bahaya kebakaran hutan

Itulah analisis saya. Kalau ada yang kurang atau salah, mohon kritik n sarannya ya...
Semoga bermanfaat untuk kalian yang membaca tulisan ini...
Terima kasih.